Pelantikan Pegurus Anak Ranting NU Kedungmaling Periode 2021-2026
Bertempat di Kantor Ranting NU Kedungmaling, Sabtu (23/10) malam momen penting dan sakral telah dilangsungkan. Pelantikan Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PAR NU) Kedungmaling, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto telah dilangsungkan. Sebanyak 20 perwakilan PAR NU se-desa Kedungmaling yang dilantik oleh Ketua Tanfiziyah MWC NU Sooko.
Rangkaian acara yang dimulai sejak pagi ini berlangsung dengan hikmad. Seluruh jajaran pengurus syuriah dan tanfzah Ranting NU Kedungmaling hadir. Perwakilan seluruh Ranting Badan Otonom (Banom) NU Kedungmaling. Demikian juga perwakilan dari Majelis Wakil Cabang NU Sooko. Kegiatan inti yang dimulai bada Isya ini dibuka dengan grup shalawat para santri Ponpes Darul Dakwah Kedungmaling. Lantunan merdu rangkaian lagu diakhiri jam 20.00 WIB saat acara dimulai.
Pembawa acara Ust. M. Syafiuddin membacakan susunan acara pelantikan. Diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Ya Lal Wathon oleh seluruh hadirin. Berikutnya adalah lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Haris Khumaidi. Bacaan shalawat dan dhiba’ dipandu oleh ISHARI Ranting Kedungmaling. Dilanjut dengan rangkaian upacara pelantikan yang dibuka oleh Gus Nasrullah.
Acara inti pelantikan dipandu langsung oleh KH. Abdul Rohman mewakili MWC Sooko. Didampingi juga oleh KH. Nurul Huda selaku Wakil Rais Syuriah MWC Sooko. 40-an orang yang mewakili 20 PAR NU berbaris rapi mengikuti ikrar baiat. Alhamdulillah pembaiatan usai disambung dengan pemberian selamat oleh jajaran pengurus Ranting NU Kedungmaling dan MWC NU Sooko, serta Edy Prabowo Kades Kedungmaling.
Ali Imron selaku Ketua Tanfiziyah Ranting NU Kedungmaling menyampaikan sambutan pertama. Ucapan terima kasih serta syukur bahwa pelantikan PAR NU telah dilangsungkan dengan lancar. Selanjutnya beliau berpesan bahwa mereka yang telah dilantik inilah selanjutnya yang akan menjadi kekuatan Ranting NU Kedungmaling. Kegiatan di desa harus hidup, dimana Lailatul Ijtima’ menjadi barometernya.
Sambutan berikutnya disampaikan Kades Kedungmaling H. Edy Prabowo. Beliau menyampaikan dua pesan penting yaitu:
- Ikrar yang begitu panjang tentu tak semua Pengurus Anak Ranting mampu menghafalnya. Apalagi mengimplementasikan seluruhnya di lapangan. Oleh karena itu, bimbingan serta arahan hendaknya selalu diberikan oleh para pengurus ranting maupun MWC.
- Sebagaimana dalam kegiatan-kegiatan sebelumnya, beliau berpesan agar warga dapat berperan aktif untuk kegiatan vaksinasi. Utamanya bagi para lansia yang saat ini tak lebih dari 30% yang telah divaksin. Padahal Desa Kedungmaling terdapat 969 orang lansia. Untuk itu Pemdes Kedungmaling bersama UPT Puskesmas Sooko akan memobilisasi vaksinasi covid-19 untuk lansia di 4 Posyandu mulai tanggal 25 – 28 Oktober 2021.
KH. Nurul Huda mewakili MWC Sooko menyampaikan sambutan penutup. Diantara amanat beliau adalah:
- Pembentukan PAR NU merupakan amanah dari PB NU yang telah lama diserukan. Alhamdulillah Pengurus Ranting NU Kedungmaling malam ini telah merealisasikan amanah tersebut.
- Terbentuknya 20 PAR NU di Kedungmaling merupakan sejarah penting. Sebab di MWC Sooko maupun di PC NU Kab. Mojokerto merupakan jumlah yang terbanyak. Bahkan bila ditelusuri lebih lanjut, bisa jadi menjadi PAR NU terbanyak di Indonesia.
- NU sebagai benteng NKRI hendaknya mampu dipahami oleh anggota dan pengurusnya. PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak NU) yang merupakan salah satu jenis pendidikan kader nantinya dapat diikuti oleh para pengurus.
- Pembentukan PAR NU ini merupakan upaya agar sosialisasi, koordinasi dan konsolidasi lebih mudah dilakukan.
Tausiyah dan doa sebagai penutup rangkaian acara Pelantikan PAR NU disampaikan oleh petinggi PC NU Kab. Mojokerto yaitu KH. Abdul Adzim Alawi. Ceramah yang berisi tentang sejarah NU serta sejarah terpilihnya beliau menjadi Ketua Tanfiziyah PC NU pada tahun 2018 yang lalu. Dimana beliau amanatkan kepada suluruh jajaran pengurus PC NU Kab. Mojokerto dan jajaran di bawahnya agar amanah memegang amanah keuangan organisasi. Jangan sampai keungan organisasi digunakan untuk kepentingan pribadi.
Beliau juga menekankan arti pentingnya menjadi ahlu sunnah wal jama’ah sebagaimana telah dicontohkan oleh Hadaratus Syaikh KH. Hasyim Ashari. Tidak mudah untuk menjalankan. Namun ikhtiar harus tetap dijalankan untuk meraih ridha Illahi Rabbi. Mencapai derajat husnul khatimah.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin