BLT Stunting dan Bumil KEK
Perhatian Bupati Mojokerto dalam upaya penurunan angka balita stunting dan bumil KEK sangat tinggi, salah satu diantaranya adalah pemberian Bantuan Langsung Tunai sebesar @ Rp. 1,8 juta yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2023.
Guna mensukseskan program tersebut Edy Prabowo (Kades Kedungmaling) dan Nur Afidah (Bidan Desa) Minggu (26/11/2023), jam 07.30 (WIB) bertempat di Pendopo "Hatmo Dihardjo" memberikan pembekalan kepada penerima bantuan sebelum Ybs. mengambil di Kantor Kecamatan Mojoanyar.
Dalam sambutannya, Edy Prabowo menyampaikan bahwa BLT ini diberikan bukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti BLT pada umumnya, tetapi diberikan khusus untuk bayi Bpk/Ibu, baik yang sudah lahir maupun masih dalam kandungan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki gizi agar tidak stunting lagi, tidak KEK lagi, agar generasi unggul nantinya adalah putra-putri Bpk/Ibu.
"Oleh karena itu, pembelanjaan BLT nanti adalah untuk memenuhi kebutuhan balita Bpk/Ibu agar kebutuhan gizi tercukupi, bertumbuh-kembang dengan baik dan sehat karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, selanjutnya ilmu yang Bpk/Ibu sudah peroleh dalam Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dapat sepenuhnya dipraktekkan dengan hasil yang maksimal" tandasnya.
Sementara itu, Nur Afidah dalam pengarahannya menyampaikan bahwa undangan penerimaan BLT ini sangat mendadak, diterima pada hari Jum'at sore selepas jam dinas. Dari usulan sebanyak 58 orang, yang disetujui 38 namun terdapat 2 orang yang dobel penerima sehingga undangan yang bisa dibagikan sisa 36 orang dengan rincian 2 orang bumil KEK dan 34 balita stunting. Kami mohon ma'af kepada yang beum disetujui usulannya.
"Dalam rangka membantu Bpk/Ibu agar pembelajaan benar-benar untuk kepentingan pemenuhan gizi putra-putri Bpk/Ibu, silahkan dimusyawarahkan dan disepakati berapa rupiah yang dititipkan kepada Bidan Desa/Kader Kesehatan untuk dibelikan asupan yang dibutuhkan balita sesuai catatan dalam pelayanan Posyandu. Yang perlu dipahami bahwa uang yang disisihkan ini bukan potongan tetapi kembali ke balita agar kebutuhan gizi dan vitamin sesuai dengan kebutuhan pertumbuhannya, misalkan kurangnya berat badan, tinggi badan dll" ujarnya.
Dan pada kesempatan tersebut disepakati bahwa uang yang dititipkan untuk belanja kebutuhan balita sebesar Rp. 500 ribu, dan masing-masing keluarga memberikan catatan kebutuhan yang cocok dengan balitanya. "Kami pastikan bahwa harga yang kami peroleh nanti dibawah harga pasar karena pengadaan dalam jumlah besar dan sisa uang yang dititipkan bisa diminta kembali dan kami janjikan catatan yang transparan dan bisa diakses oleh penerima bantuan" kata Bu Apit mengakhiri sambutannya. (ed).
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin