Quo Vadis Kampung Anggur II Desa Kedungmaling
Malam beranjak. Di sudut barat dan timur mendung bergelayut. Alhamdulillah hujan tak turun. Sekumpulan penggerak 'Kampung Anggur II' bermunajat serta berikhtiar untuk kemanfaatan semua. Bertempat di salah satu warung milik petani anggur, Selasa (27/12) malam musyawarah diadakan.
Nampak hadir Ketua RW 08 memimpin para penggiat Kampung Anggur II. Para Kepala Dusun dan perangkat lain serta Kepala Desa Kedungmaling Edy Prabowo tentu saja. Ketua Kelompok Tani Anggur Majapahit, Gus Iqbal sebagai nara sumber.sekaligus pengarah teknis.
Dalam kesempatan pertama Sumadi Ketua RW 08 menyampaikan laporan bahwa:
- Penyelesaian untuk perapian bantaran sungai sebelah barat.
- Pengolahan tanah selanjutnya membutuhkan waktu sekitar satu minggu.
- Rencana penanaman akan dilaksanakan seminggu pasca Khaul Jam'ul Jawami'.
- Sementara untuk bantara sisi timur akan ditentukan waktunya kemudian.
Selanjutnya sebagai pengantar, Edy Prabowo menyampaikan beberapa hal penting diantaranya:
- Pada prinsipnya desa memberdayakan masyarakat serta mengoptimalkan semua potensi.
- Desa tidak memiliki ruang pamer kolosal. Diharapkan dengan dipilihnya anggur sebagai varietas buah yang 'tidak umum'. Lahirnya kebun anggur diharapkan dapat bisa menggerakkan kekuatan bersama. Untuk mewujudkan satu kawasan khusus (wisata).
- DD/ADD relatif kecil sekali. Oleh karena itu mencari sumber lain yang bisa mendukung pengembangan Kampung Anggur.
- Bagaimana sungai menjadi sungai yang produktif. Bagaimana sungai dipelihara dengan dengan baik, agar menghasilkan sehingga banyak warga yang merasakan hasilnya.
- Terakhir yang harus dipegang adalah konsistensi dan komitmen.
Setelah mendapatkan cukup pengantar dari Edy Prabowo, berikutnya adalah diskusi yang dipimpin oleh Gus Iqbal. Permasalahan-permasalahan teknis muncul setelah pelaksanaan penyiapan lahan. Hal ini sebenarnya juga dialami saat rintisan Kampung Anggur di RW 04. Oleh karena itu kembali kepada pesan Edy Prabowo bahwa keberhasilan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Setelah beberapa poin mendapatkan kesepakatan, diskusi ditutup tepat jam 22.00 WIB. Harapan terus dipelihara dan dipupuk, agar tumbuh dan menghasilkan bagi kemanfaatan bersama.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin