Penyerahan Kartu BPJS

04 Desember 2023
EDY PRABOWO
Dibaca 77 Kali
Penyerahan Kartu BPJS

Bertempat di Pendopo "Graha Majatama" Kabupaten Mojokerto, Senin tanggal 4 Desember 2023 telah dilangsungkan Launching dan Penyerahan secara Simbolis Kartu Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi petani tembakau dan pekerja rentan lainnya yang diserahkan langsung oleh Bupati Mojokerto Hj. dr. Ikfina Rahmawati, M.Si. 

Hadir pada acara tersebut Kakanwil BPJS Propinsi Jawa Timur, Sekda Kabupaten dan OPD terkait, Camat serta 295 Kepala Desa dan 5 orang Lurah yang masing-masing mengajak 1 (satu) orang warga penerima Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Bantuan Iuran BPJS Ketenagakerjaan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Mojokerto Tahun 2023. 

"Untuk tahun ini, Kabupaten Mojokerto telah memecahkan rekor penerima Kartu BPJS Ketenagakerjaan dengan sumber iuran dari DBHCHT yaitu sebanyak 27.727 peserta yang sebelumnya dipegang oleh Kabupaten Tulungagung" ujar Hadi Purnomo, Kakanwil BPJS Propinsi Jawa Timur dalam sambutannya. Warga Desa Kedungmaling sendiri yang memperoleh bantuan dimaksud sebanyak 57 (lima puluh tujuh) orang.

Dalam acara tersebut, diserahkan kartu BPJS secara simbolis kepada 18 orang peserta oleh Bupati Mojokerto dan santunan kematian kepada 6 orang ahli waris senilai masing-masing Rp. 42 juta dan 1 orang ahli waris dengan santunan senilai Rp. 161 juta. 

"Tidaklah mudah mengajak masyarakat untuk menjadi peserta BPJS karena mereka berpikir bahwa belum tentu terjadi musibah dalam bekerja dan bila tidak terjadi resiko maka akan rugi membayar iuran setiap bulan. Maka perlu diberi penyadaran untuk merubah niat bahwa keikut sertaan BPJS adalah untuk sedekah diri agar diberi keselamatan dalam bekerja" kata Bupati Mojokerto dalam sambutan setelah acara penyerahan.

"Dan sebanyak apapun santunan yang diberikan bila terjadi resiko kematian, janganlah dianggap sebagai pengganti karena tidak akan sebanding dengan nilai nyawa, tapi anggaplah bahwa santunan yang didapat bisa menjamin kelangsungan pendidikan putra-putri yang ditinggalkan" pungkas Hj. Ikfina. (ed).