Pertemuan Kader Posyandu Di Balai RW 09 Desa Kedungmaling

26 November 2021
Dibaca 202 Kali
Pertemuan Kader Posyandu Di Balai RW 09 Desa Kedungmaling

Bertempat di Balai RW 09 Desa Kedungmaling Jumat (26/11) dilaksanakan kegiatan pertemuan kader Posyandu. Kegiatan yang dilangsungkan pagi hingga jelang siang ini dihadiri para kader Posyandu Balita dan Posyandu Lansia. Tak ketinggalan Siti Kusniati Ketua Tim Penggerak (TP) PKK dan Nur Afidah Budan Desa Kedungmaling.

Pertemuan rutin bulanan ini adalah merupakan sarana untuk evaluasi serta konsolidasi. Sebab dinamika pada masing-masing Posyandu tentu akan berbeda. Disamping standar prosedur operasional yang telah ditetapkan untuk tupoksi dari meja pertama hingga meja ke-5. Kegiatan ini juga sebagai upaya perencanaan yang lebih baik untuk bulan Desember yang akan datang.

Siti Kusniati dalam sambutannya menyampaikan rasa haru dan bangga. Militansi para kader yang luarbiasa sangat membantu tugas dari Pemdes Kedungmaling. Kebersamaan serta kekompakan yang selama ini terjalin hendaknya tetap bisa dijalin. Apalagi dengan adanya penyegaran pada komposisi kader Posyandu Lansia. ‘Energi baru’ ini diharapkan semakin membuat greget sinergitas kegiatan di Posyandu.

Berikutnya Nur Afidah Bidan menyampaikan beberapa hal penting diantaranya:

  1. Potensi besar yang ada di Desa Kedungmaling hendaknya dioptimalkan oleh para kader. Bagaimana masyarakat lebih tertarik kegiatan di Posyandu. Oleh karena itu diperlukan adanya inovasi, termasuk di dalamnya peningkatan sarana dan prasarana di Posyandu.
  2. Pelahan namun pasti, Pemdes Kedungmaling telah merealisasikan beberapa usulan di Tahun Anggaran 2021 ini.
  3. Telah terbentuknya Tim Konvergensi Pencegahan Stunting dengan jumlah anggota 9 orang, dimana beberapa kader menjadi anggotanya. Hal ini sejalan dengan upaya Pemdes Kedungmaling lewat Posyandu Balita untuk menekan angka stunting. 23% angka stunting di Desa Kedungmaling tentu menjadi PR besar. Diperlukan upaya keras untuk perencanaan perkawinan, perencanaan kehamilan, perencanaan kelahiran, hingga pemantauan hingga anak berusia 5 tahun.
  4. Kreativitas dan inovasi kader Posyandu di meja 4 dan 5 telah terlihat. Diantaranya dengan telah terpantaunya balita dengan jadwal imunisasinya.
  5. Masalah Kartu Indonesia Sehat (KIS) dimana KIS PBI akhir bulan September 2021 kemarin dinon-aktifkan semua. Oleh karena itu para penerima KIS PBI yang bersumber dari APBN maupun yang bersumber dari APBD harus diupgrade semua. Demikian juga untuk KIS PBI yang dobel.
  6. Sementara untuk prosedur Jaminan Persalinan (Jampersal) harus mengikuti rujukan rumah sakit yang ditentukan oleh provinsi.

Pertemuan yang berlangsung dinamis ditutup dengan acara arisan. Ringan tapi merekatkan. Tak berat tapi mengakrabkan. Semoga pertemuan untuk Desember yang akan datang sudah bisa menempati pendopo balai desa ‘yang baru’.