Supervisi Fasilitatif UPT Puskesmas Sooko Ke Polindes Kedungmaling

12 Januari 2022
Dibaca 150 Kali
Supervisi Fasilitatif UPT Puskesmas Sooko Ke Polindes Kedungmaling

 

Rabu (12/1) pagi jam menunjukkan angka 09.40 WIB. dr. Dadang H. Bersama rombongan hadir mengunjungi Polindes Kedungmaling. Sebagaimana Kepala UPT Puskesmas Sooko terdahulu, dr. Dadang yang baru beberapa hari menjabat Kapus Sooko pun melaksanakan kunjungan kerja. Supervisi fasilitatif ini merata ke seluruh Puskesmas Pembantu (Pustu), Polindes, serta Ponkesdes di wilayah kerja Kecamatan Sooko.

Diterima langsung oleh Edy Prabowo Kades Kedungmaling sekitar 1,5 jam beliau berdiskusi. Ditemani juga oleh Novi Widyastutik, Pelda Miftahul Rahman Babinsa Koramil 0815/03 Sooko. Sementara di sudut lain Nur Afidah Bidan sedang melayani warga yang sedang memberikan layanan imunisasi serta layanan kesehatan lainnya.

 

Dalam kesempatan ini terjadi dialog yang cukup dinamis. Suasana ‘gayeng’ yang tercipta karena banyaknya tantangan yang harus mendapatkan jalan keluar. Sebagaimana yang disampaikan oleh Edy Prabowo bahwa tentang fungsional dari Polindes yang telah berjalan sekitar hampir 2 tahun. Keberadaan Polindes yang sangat dibutuhkan oleh warga yang berada di sisi utara dari Jl. Raya Brangkal. Mengingat sebagian besar warga posisi berada di daerah ini.

 

Sementara untuk penduduk yang berada di sisi selatan Jl. Raya Brangkal relatif bisa mudah dilayani oleh Puskesmas Sooko. Dimana posisi Puskesmas berada di sisi selatan jalan raya tersebut. Saat operasional awal cukup efektif berjalan beberapa bulan (saat Kapus Sooko dijabat oleh dr. Rani). Namun karena kondisi Covid-19 yang luarbiasa, terpaksa layanan kesehatan semua ditangani oleh Puskesmas.

 

Harapan dari Edy Prabowo Kades bahwa di tahun 2022 ini fungsi Polindes kembali dioptimalkan. Terutama keberadaan dari tenaga medis maupun paramedis definitif. Keberadaan dokter, bidan, maupun perawat akan menjadi begitu vital. Saat ini untuk menjalankan fungsi layanan kesehatan, terpaksa ‘menarik’ Afidah Bidan dan Novi Widyastutik di Kedungmaling. Satu hal yang sebenarnya cukup riskan. Mengingat beliau berdua sudah menjadi tenaga paramadis definitif di desa lainnya.

Bidan yang begitu efektif berkolaborasi untuk ‘menghidupkan kembali’ kegiatan 10 Posyandu di Desa Kedungmaling. Selama 6 bulan terakhir, kehadiran beliau pelan namun pasti mampu memberikan perubahan secara signifikan untuk kegiatan Posyandu. Utamanya perhatian yang lebih untuk penanganan gizi buruk dan stunting (cebol). Dimana Desa Kedungmaling harus bekerja keras untuk menurunkan angka stunting yang masih cukup tinggi.

Pun demikian dengan Novi Widyastutik. Perawat yang selalu siap berkolaborasi dalam hal tracing, testing, dan treatment bersama Pemdes, Babinsa, serta para relawan Covid desa.

 

Sementara itu dr. Dadang menyampaikan beberapa kendala dari sisi kepegawaian. Bahwa pengusulan tenaga medis maupun paramedis baru saat ini masih belum bisa dilakukan. Sehingga langkah yang dilaksanakan saat ini adalah dengan saling menutup kekosongan tenaga tersebut. Di wilayah Kec. Sooko hal tersebut tak hanya dihadapi oleh Desa Kedungmaling saja. ‘Double job’ yang diemban oleh 2 paramedis tadi merupakan salah satu jalan keluarnya. Sambil tetap mengupayakan usulan kepada pihak terkait.

Beliau juga menyampaikan beberapa harapan ke Pemdes Kedungmaling. Salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas penunjang berupa laptop dan jaringan internet. Hal ini sebagai upaya dukungan kepada pekerjaan administratif yang berhubungan dengan pelaporan administratif kesehatan warga. Namun secara realistis Edy Prabowo menyampaikan bahwa tugas-tugas administratif telah dibantu oleh para perangkat desa. Hal ini sebagai upaya koloboratif untuk meringankan tugas para tenaga paramedis tersebut. Sebagaimana terlihat saat pelaksanaan vaksinasi masal di komplek balai desa maupun di Posyandu.

 

Dalam kesempatan ini dr. Dadang juga menyempatkan untuk berpesan kepada H. Ali Imron selaku Kasi Pelayanan Pemdes sekaligus modin desa. Di tahun 2022 ini Puskesmas Sooko bekerjasama dengan KUA Sooko akan menggiatkan kembali kegiatan skrining bagi calon pengantin. Setiap calon pengantin sebelum rafak diharuskan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas Sooko. Skrining ini meliputi layanan pemeriksaan umum dan laboratorium. Hanya dekenakan biaya 10 ribu rupiah untuk penerbitan Surat Sehat Dokter. Sementara untuk warga non Kab. Mojokerto dikenakan biaya sesuai peraturan yang berlaku.

 

Oh ya, Puskesmas Sooko juga akan menggalakkan vaksinasi Covid-19 booster. Salah satu amanat penugasan beliau sebagai Kapus adalah dapat menyukseskan pelaksanaannya di Kec. Sooko. Alhamdulillah menurut Novi, sampai dengan hari ini pelaksanaan vaksinasi anak telah mencapai 94%. Menjadi kecamatan yang tertinggi pencapaian target vaksinasi anak di Kab. Mojokerto. Hal ini sebagai wujud kerja keras semua pihak terutama pihak sekolah (TK, RA, SD, maupun MI) di wilayah Kec. Sooko.

 

Diharapkan untuk giat vaksinasi booster nantinya juga bisa melampai target yang ditetapkan. Untuk itu, jalinan komunikasi antara Puskesmas Sooko bersama para kepala desa terus ditingkatkan. Termasuk dengan Kepala Desa Kedungmaling. Hal ini tentu juga disambut sangat baik oleh Edy Prabowo. Bahwa kesehatan warga menjadi salah satu prioritas penting untuk Pemdes Kedungmaling.